Sabtu, 18 April 2009

ARTIKEL

Diposting oleh ILMU KU of all

GURU DAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Seringkali kita mendengar bahwa “Sekolah yang ngetren” dewasa ini adalah sekolah yang telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam kegiatan pembelajaran. Itulah sebabnya berbagai pimpinan sekolah terutama di kota-kota besar berupaya untuk melengkapi sekolahnya dengan fasilitas TIK. Pemahaman yang demikian ini juga menghinggapi para guru sehingga “guru yang dianggap ngetren” dewasa ini adalah guru yang memanfaatkan TIK dalam membelajarkan para peserta didiknya. Itulah sebabnya, sebagian para guru berupaya untuk melengkapi dirinya dengan fasilitas TIK dan mempelajari cara-cara memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran.

Ada juga pemikiran yang berkembang bahwa TIK identik dengan komputer dan internet. Oleh karena itu, apabila para guru ingin dikategorikan telah memanfaatkan TIK, maka guru yang bersangkutan harus dapat menggunakan komputer dan internet. Seiring dengan pemahaman yang demikian ini, tawaran untuk memiliki komputer laptop secara kredit berdatangan kepada para guru. Terlepas dari faktor yang menjadi pertimbangan, tawaran kredit pemilikan laptop ini pada umumnya mendapat respons positif dari para guru.

Adalah satu hal yang mulai banyak terlihat bahwa para guru menjinjing atau melengkapi dirinya dengan laptop saat menghadiri berbagai kegiatan atau pertemuan, apakah kegiatan pelatihan, lokakarya, atau seminar. Kebiasaan guru mencatat atau menulis di atas kertas hal-hal penting selama pertemuan telah mulai ditinggalkan secara berangsur-angsur. Para guru sudah mulai beralih ke laptop. Fungsi laptop bagi guru memang tidak hanya untuk sekedar catat-mencatat hal-hal penting selama mengikuti suatu pertemuan atau kegiatan tetapi laptop telah difungsikan untuk berbagai kepentingan lainnya.

Fungsi laptop telah dikembangkan penggunaannya oleh guru, yaitu antara lain adalah untuk (1) membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di mana guru tidak perlu menulis ulang beberapa hal yang bersifat umum atau yang sama karena didukung oleh fasilitas “copy and paste” yang tersedia di laptop; (2) mempelajari materi sajian yang tersedia atau dikemas di dalam bentuk digital; (3) membuat dan mempresentasikan materi sajian; (4) mengolah hasil-hasil penilaian prestasi belajar peserta didik; (5) mengakses berbagai dokumen/artikel/tulisan/informasi dari internet (internet browsing); (6) mengirim dan menerima informasi atau dokumen elektronik yang disajikan lewat jaringan elektronik; dan (7) mengolah dan menganalisis data/informasi.

Berbagai bentuk kecenderungan sikap guru mengenai pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Guru yang berinisiatif untuk merancang dan memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajarannya.

Guru tipe pertama ini mempunyai inisiatif sendiri untuk merancang dan memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya. Ada dorongan atau motivasi yang tumbuh dan berkembang di dalam diri guru sehingga dirinya tergugah atau terpanggil untuk mengenalkan sesuatu pembaharuan kepada peserta didiknya. Inisiatif untuk mencari informasi, mempelajari dan atau melakukan sendiri inovasi (bentuk inovasi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran) datang sepenuhnya dari kesadaran diri guru sendiri.

Rasa keterpanggilan yang berkembang di dalam diri guru yang senantiasa mendorong untuk mencari informasi atau bahkan mempelajari berbagai inovasi atau kemajuan yang telah dikembangkan atau dikenalkan di tempat lain, baik secara kelembagaan maupun secara perseorangan. Kemudian, inovasi yang diketahui dan dipelajari guru ini dibawa ke dalam kelas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pembelajaran peserta didiknya. Guru tipe yang demikian ini juga aktif untuk melakukan sendiri eksperimentasi termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajarannya.

Guru tipe pertama ini akan tetap memilliki komitmen yang tinggi untuk mengenalkan atau melakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sekalipun tidak ada dukungan dari pimpinan sekolah. Yang menjadi prinsip di dalam diri guru adalah bagaimana memberikan yang terbaik bagi kemajuan belajar para peserta didiknya sekalipun mungkin membutuhkan pengorbanan, baik dalam arti waktu, tenaga maupun finansial. Ada kepuasan tersendiri yang dinikmati guru manakala dirinya berhasil mengenalkan atau melakukan sesuatu pembaharuan bagi kepentingan peserta didiknya.

2. Guru yang Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran karena Diperintah

Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran baru dilakukan guru apabila pimpinan sekolah menginstruksikannya. Manakala tidak ada instruksi dari pimpinan sekolah untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka guru tipe kedua ini tidak akan mau repot-repot dengan TIK. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru cenderung hanya melanjutkan cara-cara yang selama ini telah dilakukannya. Tidak ada inisiatif yang berasal dari diri guru untuk mencoba melakukan pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Bahkan cara-cara mengelola kegiatan pembelajaran yang dilakukannya juga adalah meniru cara-cara yang telah pernah dilakukan oleh gurunya ketika dirinya masih berstatus sebagai peserta didik.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa guru ini adalah guru yang ”baru mau melakukan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya apabila ada instruksi atau perintah dari pimpinan sekolah”. Atau, guru tipe kedua ini adalah guru yang sekedar melaksanakan tugas pembaharuan (termasuk pemanfaatan TIK untuk pembelajaran) karena diinstruksikan oleh pimpinan sekolah. Kelemahan yang terjadi adalah kecenderungan ”kurang kepedulian” (tidak terlalu ”concern”) terhadap proses dan hasil kegiatan pembaruan. Kalau ada masalah yang terjadi dalam melaksanakan pembaharuan, maka guru tipe ini merasa bukan menjadi tanggungjawabnya karena tugasnya adalah ”sebatas melaksanakan instruksi/perintah Kepala Sekolah”.

3. Guru Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran berdasarkan Pamrih

Ada ungkapan yang mewabah akhir-akhir ini yang memperlihatkan bagaimana respon atau tanggapan seseorang terhadap suatu kegiatan yang ditugaskan kepada dirinya. Ungkapan tersebut biasanya diajukan dalam bentuk pertanyaan, yaitu: ”Apa manfaat yang akan saya peroleh kalau melaksanakan kegiatan yang ditugaskan?”. Analoginya di bidang pembelajaran adalah: ”Apa manfaat yang akan saya peroleh kalau melaksanakan kegiatan pembaharuan atau pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran?”. Kejelasan mengenai manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh, akan mewarnai kecenderungan sikap.

Kalau tidak ada kejelasan tentang manfaat yang akan diperoleh, maka kecenderungan sikap yang diperlihatkan adalah menolak melaksanakan kegiatan yang ditugaskan. Sebaliknya, guru akan memperlihatkan sikap yang responsif/positif manakala jelas manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh. Artinya, ada pamrih untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan pembaharuan termasuk kegiatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Apabila ternyata manfaat atau keuntungan yang diperoleh selama memanfaatkan TIK tidak lagi berlanjut, maka kegiatan guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran juga akan berhenti.

4. Guru Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran kalau Sudah Terbukti Manfaatnya

Untuk mau atau bersedia melakukan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran termasuk pemanfaatan TIK, guru tipe keempat ini mensyaratkan harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana hasil atau bukti dari pelaksanaan pembaharuan atau penerapan TIK dalam pembelajaran yang telah dilakukan di tempat lain. Kalau belum ada bukti mengenai keberhasilan penerapan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di suatu lokasi, maka guru tipe keempat ini tidak akan bersedia (merasa ”reluctant”) untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolahnya. Apabila diminta untuk mencoba menerapkan pemanfaatan TIK, maka dia akan mengatakan ”Saya perlu bukti terlebih dahulu dari sekolah yang telah menerapkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran”.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa guru tipe keempat ini selalu menuntut adanya bukti terlebih dahulu tentang keberhasilan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Sejauh belum ada informasi tentang keberhasilan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka kecenderungan sikap yang diperlihatkan adalah menolak melaksanakan pemanfaatan TIK bagi peserta didiknya. Guru tipe keempat ini juga tidak mempunyai keinginan untuk mau mencoba terlebih dahulu gagasan pemanfaatan TIK kepentingan pembelajaran bagi peserta didiknya. Di sisi lain, guru ini akan sangat peduli (concern) dan memperlihatkan komitmen yang tinggi untuk penerapannya apabila dia sudah benar-benar mengetahui tentang keberhasilan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

5. Guru Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran karena Gengsi

Memang kadangkala ”gengsi” membuat seseorang terpaksa melakukan sesuatu sekalipun sesuatu itu bukan merupakan kebutuhan yang diperlukan. Demikian juga halnya dengan guru dewasa ini. Agar seorang guru tidak dikatakan ”gagap teknologi” (gatek), maka guru ”memaksakan dirinya” untuk ”berteknologi ria” sekalipun sebenarnya dirinya sendiri belum sepenuhnya memahami nilai manfaat dari penerapan teknologi atau bahkan mungkin secara obyektif pemanfaatan teknologi itu belum merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi dirinya. Bahkan teknologi itu juga mungkin secara obyektif belum menjadi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya. Inilah yang disebut sebagai kecenderungan sikap untuk memperlihatkan ”gengsi” bahwa dirinya tidak lagi termasuk ”gatek” tetapi sudah masuk ke dalam kelompok ”guru yang ngetren”.

Demi ”gengsi”, berbagai kebutuhan obyektif lainnya mungkin menjadi tertunda pemenuhannya. Yang lebih disayangkan lagi adalah bahwa demi ”gengsi”, sang guru merelakan dirinya untuk meminjam uang atau membeli perangkat teknologi melalui cicilan kredit. Akibatnya, istilah ”gali lobang, tutup lobang” terpaksa dilakukan guru. Lebih disayangkan lagi, sang guru tidak mempunyai anggaran tertentu manakala perangkat teknologi yang telah dimilikinya itu mengalami kerusakan. Tidak tahu juga kemana harus dibawa perangkat teknologi yang rusak agar dapat diperbaiki. Dapat saja terjadi bahwa perangkat teknologi yang dibeli hanya dimanfaatkan beberapa kali dan bisa saja bukan untuk kepentingan yang memang sangat dibutuhkan. ”Gengsi” mendorong atau menggoda guru untuk kurang kritis menilai dirinya, kebutuhannya, dan kemampuannya dalam rangka pengembangan dirinya tetapi lebih cenderung pada daya tarik ”gengsi”.

Demikianlah setidak-tidaknya ada 4 (empat) kecenderungan sikap guru terhadap upaya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Tulisan ini didasarkan atas pengamatan umum tentang kecenderungan sikap guru terhadap pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Tentunya diperlukan adanya tindak lanjut berupa hasil penelitian mengenai kecenderungan sikap guru terhadap upaya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

selanjutnya......

BELAJAR YUKKK!!!!

Diposting oleh ILMU KU of all

SIFAT PERIODIK UNSUR

Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.
Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom

Penentuan jari-jari atom
Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom

Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom

Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.
Jari-jari atom unsur

Jari-jari atom unsur

Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan.

Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:
Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion

Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion
Energi Ionisasi

Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.
Energi ionisasi

Energi ionisasi
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom

Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.
Afinitas Elektron

Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7

Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7

Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron yang berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif.
Keelektronegatifan

Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.
Elektronegatifitas

Elektronegatifitas
Keelektronegatifan skala Pauling

Keelektronegatifan skala Pauling

Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.

selanjutnya......

Jumat, 03 April 2009

Cara Membuat FaceBook??

Diposting oleh ILMU KU of all



Ketenaran FaceBook (FB) sedikit demi sedikit mulai menggeser popularitas Friendster (FS) dan cara membuat account serta bergabung menjadi member FaceBook pun cukup mudah, namun pengguna FaceBook (FB) diindonesia masih sangat sedikit, mungkin dikarenakan support bahasa Indonesia yang masih belum dimiliki FaceBook seperti halnya Friendster. Namun FaceBook (FB) memiliki keunggulan daripada Friendster, diantaranya adalah menambahkan fasilitas News Feed, Live Feed, Photos, Event, Posted Item dll. Secara keseluruhan FaceBook memang lebih informatif dibanding Friendster. Untuk yang ingin membuat FaceBook bisa memulainya dengan cara membuat account di FaceBook. Langkah dan cara memulai FaceBook sebagai berikut

1. Ketikkan www.facebook.com
2. Dihalaman Sign up isikan data yang diajukan oleh FaceBook lalu tekan SIGN UP
3. Isi Security Check lalu tekan SIGN UP
4. Confirm email kamu dengan masuk ke alamat email yang didaftarkan ke FaceBook tadi dan meng-klik kode verifikasi yang di berikan FaceBook melalui email anda
5. Selamat karena anda kini sudah memiliki account di FaceBook

Untuk menjelajah di FaceBook berikut langkah awal yang bisa anda lakukan

1. Confirm friend. Tekan tombol Confirm jika anda menginginkan orang tersebut masuk daftar list teman anda
2. Find Friend. Fasilitas ini untuk mencari teman di faceBook melalui daftar email teman yang anda miliki. Jika teman tersebut memiliki account di FaceBook, maka ia dapat langsung menjadi teman anda di FaceBook
3. Fill Out Your Profile Info. fasilitas tersebut sebgai data dimana anda bersekolah, kuliah ataupun bekerja. Tekan SAVE untuk menyimpan
4. Select People You Know. Fasilitas ini untuk memberikan referensi kepada anda teman yang sudah terlebih dahulu bergabung dengan FaceBook. Jika anda menghendaki mereka menjadi teman anda, anda bisa mengajak mereka bergabung
5. Join a Network. Fasilitas FaceBook untuk memilih jaringan dimana anda berada. Jika anda berasal dari luar US/Canada/UK pilih OTHER COUNTRY dan pilih negara yang anda inginkan.
6. View and Edit Profile. Isi data pribadi anda mengenai hobby, kegemaran dan aktifitas anda agar teman di FaceBook lebih mengenal jati diri anda. Jangan lupa tambahkan foto dengan cara upload agar data anda lebih komplit

Ok deh itu sekilas cara membuat account dan bergabung dengan FaceBook. Silahkan melengkapinya dengan Tutorial faceBook yang lainnya agar Profil anda di FaceBook bisa lebih maksimal

selanjutnya......

Kamis, 02 April 2009

Sekolah Adiwiyata

Diposting oleh ILMU KU of all





SMA Negeri 2 Tuban sebagai sekolah Adiwiyata

ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA”. “ADI” mempunyai ,makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jadi, ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Itu lah pengertian dari adiwiyata. pengembangan tentang adiwiyata menurut saya adalah salah satu pengembangan lingkungan disekitar sekolahan agar menjadi rindang dan menyegarkan.
salah satu sekolah yang terpilih menjadi sekolah adiwiyata di Tuban adalah SMA Negeri 2 Tuban. sekolahan yang tertanam pepohonan seperti siwalan dan mamba ini teeletak di jalan pantura tuban. Pepohonan yang rindang dan tertata rapi membuat Smada dijadikan salah satu sekolahan yang dapat mewakili sekolah adiwiyata di tuban dan dapat melestarikan alam di bumi.
tepat pada bulan maret yang lalu tim adiwiyata mengunjungi Smada. Sebelum tim adiwiyata datang, seluruh penduduk smada saling menjaga dan menata dengan rapi sekolahnya, sampai di galang program dari sekolah sabtu bersih sebelum kegiatan pengembangan diri. program adiwiyata yang didapat smada membuat masyarakat smada tertib dalam menjaga kebersihan lingkungan smada.
itulah informasi tentang program adiwiyata yang didapat oleh SMA Negeri 2 Tuban. Mari kita Jaga alam bagi bumi dan masa depan kita...!!!

selanjutnya......

Selasa, 31 Maret 2009

InFormAsi

Diposting oleh ILMU KU of all

Sekolah ku (SMA Negeri 2 Tuban)




Alow Kwan?? Sebelumnya Selamat datang di blog ku ?? dan selamat menikmati layanan yang ada ya, maaf mungkin pelayanannya sedikit kurang berkenan, heheh (kok sok merendah ya ku)

Sedikit saya mau menceritakan keadaan sekolah saya tercinta dan tersayang (cie ileh)!! Begini nih kWan, certitanya (bukan ceritanya lagi deng, emang kenyataannya) aku sekolah di SMA Negeri 2 Tuban, itu lho sekolahnya yang terletak di Jl. Dr. Wahidin SH No. 869 Tuban, Udah taukan??

Kali ini aku akan mendiskripsikan tempat ku mencari ilmu (lebay banget)!!
SMAN 2 Tuban didirikan pada tanggal 8 Desember 1982, tepat pada tanggal 8 Desember 2008 kemarin smada (artinya SMA dua Tuban Lho) merayakan Ultah yang ke 26 tahun (acaranya meriah lho). Smada tertimbun oleh pepohonan yang rindang seperti pohon siwalan dan mamba. Mau tau nggak?? di belakang halaman smada terdapat kuburan tionghoa, ceritanya sih smada dulunya adalah makam tiong hoa (ihh serem ya), tapi untungnya para penduduk smada nggak ada yang berpikiran negatif dari kenyatan tersebut. Dengan luas 3,5 hektar, Smada mempunyai beberapa ruang untuk digunakan pembelajaran sehari-hari, diantaranya (kita mulai dari ruang kelas dulu ya) :
1. Ruang kelas X terdapat 7 kelas yaitu, X-A,X-B,X-C,X-D,X-E,X-F,X-G
2. Ruang kelas XI terdapat 7 kelas terbagi atas IPA dan IPS yaitu, XI-IPA A,XI-IPA B,XI-IPA C,
XI-IPA D, dan XI-IPS A,XI-IPS B, XI-IPS C.
3. Ruang kelas XII terdapat 7 kelas terbagi atas IPA, IPS, dan BAHASA yaitu, XII-IPA A,XII-IPA B,
XII-IPA C, XII-IPS A,XII-IPS B, XII-IPS C, dan XII-BAHASA.
Tak cukup sampai situ, Smada juga mempunyai sarana dan prasana yang lengkap, mau tau, ini dia ruang-ruangnya:
> Ruang Fisika
> Ruang Kimia
> 2 Ruang Komputer (labKomp)
> Ruang bahasa (lab. Bahasa)
> Ruang Biologi
> Ruang UKS
> Perpustakaan
> Kantin
> jogglo (sedang di pakai temnpat ibadah)
> mushola (di renovasi)
Namun, pada periode ini (2008-2009) smada mengalami perbaikan bangunanm, yang dulu seluruh kelas X di renovasi total pada semester pertama (2008-2009), sekarang perbaikan yang berlangsung diantaranya : perbaikan mushola yang akan dibangun masjid, namun pembangunannya masih berlangsung sekitar 25%, menurut kabar angin (emang angin bisa bicara) pembangunannya masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut, dan alhasil pengalihan tempat ibadah di jogglo. Kedua, renovasi Ruang Guru beserta Ruang Staf dan Tata Usaha yang akan direnovasi menjadi bertingkat, dan sekarang para guru beserta para Staf rombongan pindah tempat ruang kerja ke ruang fisika yang digunakan sebagai ruang guru, ruang perpus lama di gunakan sebagai ruang staf, tata usaha, dan ruang konseling.
Ini baru sekilas tentang kondisi tata ruang di Smada, o... ya lupa satu lagi smada juga mempunyai lapangan basket dan futsal dan itu juga di pergunakan sebagai lapangan upacara. itu pelengkap terakhir (ditambah kecap enak tuh).

nah mau tau sekilas-sekilas yang lain tentang smada (pasti mau kan??), tunggu penerbit lain kali ya?? pasti da banyak cerita seru lainnya. ok kwan... makasih dah di mengunjungi my blog.. waskum.....

selanjutnya......

Rabu, 25 Maret 2009

Apa itu virus ?

Diposting oleh ILMU KU of all




Virus komputer adalah sebuah program kecil yang bisa menggandakan dirinya sendiri dalam media penyimpanan suatu komputer. Formalnya adalah sebagai berikut :
“A program that can infect other programs by modifying them to include a slighty altered copy of itself. A virus can spread throughout a computer sistem or network using the authorization of every user using it to infect their programs. Every programs that gets infected can also act as a virus that infection grows (Fred Cohen).

Virus juga mampu, baik secara langsung ataupun tak langsung, menginfeksi, mengkopi maupun menyebarkan program file yang bisa dieksekusi maupun program yang ada di sektor dalam sebuah media penyimpanan (Hardisk, Disket, CD-R). Virus juga bisa menginfeksi file yang tidak bisa dieksekusi (file data) dengan menggunakan macros (program sederhana yang biasanya digunakan untuk melakukan suatu perintah). Intinya adalah kemampuan untuk menempel dan menulari suatu program. Virus bukanlah sesuatu yang terjadi karena kecelakaan ataupun kelemahan perangkat komputer karena pada hakikatnya, semua virus merupakan hasil rancangan intelegensi manusia setelah melalui beberapa percobaan terlebih dahulu layaknya eksperimen-eksperimen ilmiah di dalam bidang-bidang lainnya. It’s all about alghoritm …..

by : http://www.wikimu.com/News/displaynews.aspx?id=803

selanjutnya......

History my school??

Diposting oleh ILMU KU of all



SEKILAS TENTANG
SEJARAH SMA NEGERI 2 TUBAN

SMA Negeri 2 Tuban pada tanggal 8 Desember 1982 diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Soenandar Prijo Soedarmo. SMA Negeri 2 Tuban berfungsi sebagai salah satu pilar penyangga pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang menampung dan mendidik lulusan SMP di Kabupaten Tuban.
SMA Negeri 2 Tuban berada di JL. Dr. Wahidin Sudirohusodo diatas lahan bertanah merah seluas sekitar 3,5 hektar berupa ladang palawija, pemakaman Tionghoa dinaungi rindang pohon mamba dan siwalan. Sebelah timur adalah SDLB, sebelah barat adalah Kodim 0824 Tuban, dan sebelah utara adalah SMK Abdi Negara atau Universitas Sunan Bonang.

Jumlah ruang kelas pada awalnya 12 buah dan ruang laboratorium IPA 1 buah. Beberapa tahun KBM dialaksanakan pagi untuk kelas II dan kelas III sejumlah 12 kelas dan siang untuk kelas I sejumlah 6 kelas. Walaupun sarana dan fasilitas pembelajaran yang masih sangat terbatas tetapi tidak mengurangi tekad semangat para siswa SMAN 2 Tuban untuk belajar, berlatih dan berkarya.Seiring berputarnya waktu, pucuk pimpinan SMA Negeri 2 Tuban demi menjalankan tugas senantiasa mengalami pergantian. Para Kepala Sekolah telah mewarnai dinamika perkembangan SMA Negeri 2 Tuban, memperjuangkan tambahan jumlah ruang kelas, pagar keliling, sarana olahraga, kantin, lahan parkir, usaha koperasi, unit evaluasi, joglo, Laboratorium IPA dan Laboratorium Bahasa lengkap beserta isinya, ruang audio visual serta lain-lain. Daftar urutan nama-nama Kepala SMAN 2 Tuban adalah sebagi berikut :

1. R. BRAM SUHARDJO 1982 – 1989
2. MURYADI, B.A. 1989 – 1992
3. Drs. HENRI J SARWIDI 1992 – 1994
4. Drs. SUTRISNO, M.M. 1994 – 1998
5. Drs. H. SUWADJI 1998 – 2001
6. Dra. KUSRINI, M.M. 2001 – 2007
7. Drs. H. MAMBAUL MUSOFA 2007 - SEKARANG


by : http://sman2-tuban.blogspot.com/

selanjutnya......

Calender

suhu??